>

Rabu, 12 Februari 2014

Jika Kamu Adalah Pawang Hujan


Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Virga adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan. Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil).
Hujan bisa sangat dinanti juga bisa sangat dibenci. Hujan akan sangat kamu nantikan ketika musim kemarau. Hujan juga akan sangat kamu nantikan ketika ada pelajaran olahraga. Bagi sebagian orang hujan juga akan sangat dinanti ketika malam minggu. Tapi hujan akan sangat dibenci kala turun disaat musim hujan, karena bisa mengakibatkan banjir juga. Hujan juga akan sangat dibenci ketika turun ketika malam hari. Ketika ada film kesukaan mu di TV tapi kemudian hujan main turun gitu aja tanpa bilang apa-apa dan akhirnya kamu disuruh untuk mematikan TV. Dan bahkan tidak dibolehkan untuk menghidupkan alat elektronik lain karena katanya nanti akan di sambar petir. Dll. 

Tapi kali ini saya akan coba membahas tentang kalau kamu bisa mengendalikan kapan hujan itu turun kapan tidak. Ya kalau kamu menjadi pawang hujan (tukang terang). Meskipun hal ini belum bisa dibuktikan secara nyata atau secara logika, pandangan tentang pawang hujan sudah menjadi sebuah tradisi yang dipercaya oleh sebagian orang tua. Sampai apa-apa mereka kaitkan dengan pawang hujan. Misalnya baru ada hujan saat ada orang punya acara dibilang ada yang sengaja menguhujankan karena tidak diundang, dll. Tapi yang lebih parah adalah setiap kali hujan dibilang ada yang buat, tiap kali panas juga sama. Terus setiap kali ada yang ‘nerang’ gitu? Dan itu akan sangat mengganggu sekali dan membosankan. Saya sendiri percaya gak percaya tentang ini karena saya belum pernah melihat orang nerang dan langsung cerah begitu saja. 

Dibalik itu semua kalau kamu memang bisa melakukan pemawangan hujan kira-kira ini yang akan kamu alami: 

1. Pakaian 

Mencuci adalah kegiatan rutin yang dilakukan murid sekolahan setiap hari minggu. Mereka dengan gembiranya mencuci tidak mengetahui bahaya yang akan segera datang. Ya, Ketika hari minggu tiba tidak jarang hujan tiba-tiba saja juga ikut datang. Tidak itu saja kalaupun hujannya sudah berhenti, bisa dipastikan akan mendung sampai sore. Dan pakaian mereka pun tidak akan kering. Berbagai cara telah mereka lakukan untuk kekeringan pakaian mereka, mulai dari menjemurnya dekat dapur sampai di setrika. Tapi apa daya pakaian mereka berkehendak lain. Akhirnya mereka terpaksa berpakaian agak basah ke sekolah. 
Tapi hal itu tidak akan terjadi jika saja kamu bisa mengendalikan hujan supaya tidak turun di hari itu. Ya jika kamu adalah pawang hujan. 

2. Pelajaran Olahraga

Pelajajaran ini memang menjadi momok bagi sebagian murid sekolahan. Dengan berbagai alasan mereka mengatakan tidak suka dengan pelajaran ini.. Nah bagi kamu yang tidak suka dengan pelajaran ini atau kamu sedang sakit sehingga tidak bisa mengikuti pelajaran, dan pada saat itu juga sedang ada penilaian kamu akan galau karena harus menyusul di luar jam sekolah dan sendiri. Itu gak enak. Tapi kamu tahu kan ada satu celah keamanan dari pelajaran ini? ya, pelajaran ini sering mengambil tempat di luar ruangan misalnya di lapangan terbuka. Dan kamu tinggal turunkan hujan pada hari itu sehingga pelajaran akan ditunda sampai minggu depan, sehingga kamu tidak usah mengulang sendiri di luar jam sekolah. Tapi sebaiknya tidak kamu lakukan terlalu sering, supaya gurunya tidak curiga. Ya, jika kamu adalah pawang hujan. 

3. Panen
Sebagai anak petani yang mengandalkan hasil panen, hujan akan sangat berguna karena belum adanya bendungan. Jadi para petani 100% mengandalkan air dari hujan. Untuk yang menanam padi datangnya hujan adalah tanda bagi mereka untuk segera menggarap sawahnya lagi setelah musim kemarau panjang. Tapi jaman sekarang hujan seperti tidak kenal musim, main turun gitu aja. Yang kasihan adalah para petani itu karena tidak ada hujan se tetes pun akhirnya mereka menanami sawahnya dengan jagung atau ubi-ubian. Alhasil mereka harus membeli beras karena jagung dan ubi-bian tidak meghasilkan beras, dan juga tidak mungkin setiap hari makan jagu terus. Hal ini bisa disiasati dengan menurunkan hujan sesuai kebutuhan. Ya jika kamu adalah pawang hujan.

Lain halnya dengan petani yang berkebun mereka akan sangat risau ketika hujan terus menerus turun disaat tanaman budidaya mereka seperti mangga, durian, cengkih,dll sedang berbunga. Mereka khawatir bunganya akan rontok jika terus diguyur hujan apalagi hujan pada malah hari. Mereka tidak dapat berbuat apa-apa ketika hal itu terjadi kepada tanaman mereka. Tau-tau pagi-pagi sebagian besar bunganya sudah rontok. Tapi memang begitu bunga-bunganya memang beneran rontok dan membuat jidat mereka mengkerut karena penuaan dini. Tapi mereka lupa bahwa kamu ada, jadi kamu tinggal buat pada hari-hari disaat tanaman itu sedang berbunga tidak turun hujan untuk kemudian segera mendapatkan upah, ya jika kamu adalah pawang hujan. 

4. Nonton TV 

TV dan hujan memang seperti musuh abadi seperti halnya kucing dengan lelasan. karena mereka tidak bisa ada bersamaan dalam saat yang sama. Dan yang cenderung (selalu) mengalah adalah si TV. TV seperti harus meminta izin kepada hujan supaya bisa hidup. Kalau hujan si TV ini tidak boleh dihidupkan, dan kalau TV ini dihidupkan tidak dijamin hujan tidak akan turun. Ya kalau dikasih kalau nggak? Ya kamu tidak jadi nontong acara kesukaan mu, FTV kan? Masalah ini biasanya bisa diatasi dengan memasang penangkal petir, ini juga aneh bukannya masang penangkal hujan, karena tidak akan ada petir kalau tidak ada hujan dahulu sebelumnya. Tapi tetap saja orang tua yang sayang TV parno dan tidak diperbolehkan menghidupkan si TV ini. tapi hal itu akan menjadi cerita lama karena kamu tinggal tidak menghujankan pada saat itu sehingga kamu bisa menonton serial FTV kesayanganmu. Ya jika kamu adalah pawang hujan. 

5. Malam minggu 

Ya sesuaikan sama keadaan kamu, mau turunnin hujan mau gak. Ya jika kamu adalah pawang hujan. 

6. Kehujanan 

Sepulang sekolah adalah saat paling sering turun hujan. Hujan ini seperti ingin bermain main sama para murid sekolahan yang baru pulang ini. biasanya kalau hujan ini terjadi mereka akan mencari tempat untuk meneduh sementara. Begitu mereka meneduh hujan pun akan segera berhenti. Dan begitu mereka mau jalan lagi hujan pun turun lagi. Sementara yang lainnya akan memanfaatkan kejadian ini untuk hujan-hujanan sepuasnya sampai mereka kembang kena air hujan mungpun tidak ada orang tua yang melarang. Tapi tempat untuk meneduh tidak selalu tersedia dan pada saat seperti itu rasanya dunia sudah tamat, bukannya sekolah. Hal yang paling mengganjal dalam hati kalau kehujanan seperti itu adalah nasib buku pelajaran yang kemungkinan basah. Kalau buku itu sampai basah bekasnya tidak bakalan hilang sampai kamu mengembalikan buku itu. Sampai kamu tamat. Dan malunya juga sama. Terus pakean kamu yang harus kamu pakai keesokan harinya juga harus kamu jemur di dapur supaya bisa cepat kering. Pokoknya kalau sudah kehujanan begini akan menjadi masalah yang besar bagi murid sekolahan. But it’s so yesterday (ngambil dari iklan kopi) karena kamu tinggal bikin hujan tidak turun setip kali hujan mau turun saat kamu dalam perjalanan pulang sekolah dan kebetulan tidak bawa payung. Ya jika kamu adalah pawang hujan. 

7. Global warming 

Isu global warming memang menjadi isu yang tidak pernah surut di abad ke 21 ini. terlepas dari benar atau tidaknya. Tapi ini bukan hanya masalah global warming tapi ini lebih kepada masalah bagaimana kita memperlakukan alam ini. karena dengan isu global warming ini masyarakat jadi lebih sayang pada lingkungannya. hujan menjadi pertanda paling umum tentang global warming karena hujan menjadi jarang turun atau tidak sesuai musim yang dikatakan akibat global warming. Dan kamu bisa membantu menurunkan hujan di bulan-bulan musim hujan dan tidak menurunkan hujan di bulan musim kemarau supaya hujan turunnya teratur, tapi ingat saat kamu mau menurunkan hujan pastikan kamu tidak sedang menjemur pakaian atau kamu memiliki pohon yang sedang berbunga atau kamu sedang nonton TV atau kamu sedang dalam perjalanan pulang sekolah. Dan semua itu bisa kamu lakukan, ya jika kamu adalah pawang hujan. 

Akhir kata memang banyak hal yang bisa kamu lakukan jika kamu adalah pawang hujan. Dan contoh diatas hanyalah sebagian kecilnya saja. Hidup kamu akan berubah 360°, yang artinya tidak berubah sama sekali, maksudnya adalah akan berubah 180°. Sampai jumpa. Bye bye! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar